Jadi Pembicara Lokakarya CRIC, Kalak BPBD Makassar Tekankan Kekuatan Kolaborasi Wujudkan Makassar Resilient City

Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menjadi narasumber pada lokakarya Climate Resilient and Inclusive City (CRIC) terkait “Ketahanan Perkotaan dan Sistem Peringatan Dini”. Berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Selasa (05/03/2024).

Pada kesempatan tersebut, Achmad Hendra memaparkan keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menuju Makassar Resilient City.

“Kajian resiko bencana sudah kita buat, peta rawan bencana dan pemasangan jalur evakuasi. Dalam penanggulan bencana kita punya war room, aktivitas menerima laporan di lapangan jika terjadi tanggap darurat lalu diolah laporan situasi bencana dan kejadiannya, dan kami punya call center 112, juga layanan whatsapp langsung ke BPBD jika ada hal mendesak” tuturnya.

Lebih lanjut, Achmad Hendra pun menekankan pentingnya kekuatan Kolaborasi saat menanggapi pertanyaan Prof Yossef Diab dari Universitas Gustave Eiffel Perancis, mengenai keterlibatan berbagai pihak dan kerjasama internasional mewujudkan Makassar Resilient City.

“Sebenarnya yang ingin kita tampilkan adalah strong kolaboration antara pemerintah, masyarakat dan seluruh elemen. Kami memiliki perpanjangan tangan di wilayah-wilayah, yakni tokoh masyarakat, juga hubungan baik dengan BMKG jika terjadi atau akan terjadi sesuatu kami segera mendapatkan informasi dan mendesiminasi ke masyarakat,” imbuhnya.

“Terkait mewujudkan Makassar Resilient City, tentu saja pak walikota memiliki mindset internasional, seluruh CCTV Kota Makassar ini hasil kerjasama internasional saat itu, dan ibu Kadis Kominfo Ismawaty banyak membantu kami berkaitan dengan semacam early warning system sehingga ikut membantu kami bergerak cepat di lapangan,” tambahnya lagi.

Tak luput, Ahmad Hendra menjelaskan perihal peningkatan ketangguhan kota melalui Program Lorong Wisata guna menghadapi tiga isu global, yakni krisis pangan, krisis energi dan krisis ekonomi.

Diketahui, United Cities and Local Governments Asia-Pasific (UCLG ASPAC) menyelenggarakan panel ahli dan pelatihan tematik melalui proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC).

Dengan mengangkat tema “Building City Resilience through Triangular Cooperation” ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan 10 kota pilot CRIC yakni Bandar Lampung, Cirebon, Samarinda, Banjarmasin, Pekanbaru, Pangkalpinang, Kupang, Mataram, Gorontalo dan Ternate serta Makassar yang menjadi tuan rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − 13 =

Scroll to top