DISKOMINFO

Dedikasi Dr Jusman, 8 Tahun di Diskominfo Makassar

Kepala Bidang Aplikasi dan Telematika (Kabid) Dinas Kominfo Makassar (Diskominfo) Makassar, Dr Jusman resmi menyerahkan jabatannya kepada Andi Zulkarnain yang sebelumnya merupakan Kepala UPTD War Room Kota Makassar. Serah terima jabatan itu dilakukan di Ruang Rapat Diskominfo, Selasa (8/1/2023).

Kini Dr Jusman menduduki jabataan baru sebagai Kabid Angkutan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar.

Sepak yang terjang yang cukup lama, Lebih 1 tahun menjabat sebagai Kabid Aplikasi dan 7 tahun 7 bulan sebagai képalá seksi Aplikasi dań Telematika atau 3202 hari, Dr Jusman menunjukkan berbagai kinerja positif. Khususnya dalam peningkatan pemanfaatan digitalisasi di Kota Makassar.

Mulai menduduki jabatannya di tahun 2015, Dr Jusman kemudian terlibat langsung pada pengerjaan pembangunan Operation Room atau yang kerap disebut War Room di Kota Makassar. War Room sendiri telah menjadi salah satu percontohan infratruktur smart city di Indonesia karena dilengkapi dengan ruang monitoring CCTV surveillance kota, layanan call centre 112, data center dengan teknologi komputasi dengan kapapsitas lebih 250 terabite, dan pusat monitoring jaringan internet data Kota Makassar serta beberapa pemanfaatan teknologi yang digunakan.

“Paling pertama waktu saya masuk itu di Kominfo tahun 2015, pembangunan Operation Room yang paling awal saya terlibat langsung, itu yang kami kerja, saya ingat itu bersama almarhum Pak Denny Hidayat, Alhamdulillah Operation Room beroperasi hingga saat ini dan menjadi salah satu kebanggaan kita di Kota Makassar,” ucapnya.

Selanjutnya, Dr Jusman kemudian bertugas dalam tim yang menyelesaikan dokumen master plan smart city yang digunakan banchmark setiap tahun untuk mengevaluasi inisiatif dan inovasi program Smart City Kota Makassar sejak tahun 2018.

Dalam perjalannya mengemban amanah, Dr Jusman telah menginisiasi penggunaan aplikasi TPP untuk E-Kinerja hingga penggunaan jaringan digital yang dapat dimanfaatkan seluruh perangkat daerah dan masyarakat Kota Makassar.

“Menginisiasi cloud computing di Kota Makassar, sehingga seluruh OPD bisa mendapatkan layanan internet berbasis cloud. Cloud computing itu salah satu fungsinya adalah layanan hosting, juga disediakan layanan virtual private server (VPS) dengan IP publik yang diberikan layanan secara gratis kepada SKPD, serta menyiapkan sharing data storage, dan  layanan tersebut sudah dimanfaatkan oleh seluruh SKPD dan tidak khawatir lagi terjadi kehilangan aplikasi atau kehilangan inovasi serta tidak perlu lagi dianggarkan setiap tahunnya,” ungkapnya.

“selama diberikan kewenangan menjadi PPTK di Kominfo, mampu melakukan efisiensi anggaran layanan jaringan, dari awalnya mencapai 12 miliar, turun hingga hanya 8 miliar lebih, dan mengangkat kapasitas bandwidth dari 1200 Mbps hingga mencapai 4OOO Mbps lebih sekarang, sehingga dari tahun ke tahun kita mampu memperluas pemanfaatan layanan internet, awalnyai hanya layanan SKPD dan integrasi 64 unit CCTV kemudian berkembang sampai ke puskesmas, ruang terbuka hijau, pusat-pusat layanan pemerintahan, termasuk perpustakaan, terminal, pasar-pasar tradisional dan integrasi jaringan CCTV sebanyak 230 unit,” lanjutnya.

Lebih lanjut, dalam proses pemanfaatan jaringan digital tahun ini, atas pertimbangan keamanan, maka jaringan internet dikembangkan lagi menjadi jaringan berbasis SD-WAN (Sofware Defined-Wide Area Network), yakni jaringan yang dapat terkoneksi secara public dan tertutup. Dan terakhir menginisasi adanya sistem bridging atau interoperabilitas, yaitu Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) Kota Makassar.

Tidak sampai di situ, saat menjabat sebagai Kabid Aptika, Dr Jusman juga fokus mengembangkan aplikasi/website Diskominfo Makassar, menjadi inisiator aplikasi Karebosi Apps sebagai intervensi data kemiskinan ekstrim dan stunting berbasis spasial, NIK dan alamat.
Mendukung program prioritas Bpk Walikota Makassar.

Dr. Jusman adalah bagian dari implementasi program CCTV Lorong Wisata yang mencapai 4.284 unit terpasang hingga tahun 2023, menjadikan Kota Makassar sebagai Kota dengan jumlah CCTV terbanyak di Indonesia.

Serta, menyiapkan/mendukung infrastruktur program ETLE (Tilang elektronik) kerjasama dengan Dirlantas Polda Sulawesi Selatan

Sebelum berpindah tugas ke Dinas Perhubungan Kota Makassar, bersama tim kordinasi SPBE, Dr Jusman menginisiasi berbagai langkah hingga Kota Makassar keluar sebagai Kota dengan nilai SPBE tertinggi se-Sulawesi Selatan.

“SPBE Kota Makassar mengami lompatan yang cukup tinggi, start dari 2,04 pada 2021, 2,45 tahun 2022 dan 3,41 di tahun 2023 atau status baik dan tertinggi di Provinsi Sulsel,” sebut Dr Jusman.

Adapun upaya yang rutin dilakukan selama tahun 2022 dan 2023 untuk menaikkan nilai SPBE Kota Makassar bersama Dinas Kominfo, di antaranya:

  1. Menginisiasi Perwali 84, Tahun 2022 tentang pelaksanaan SPBE dilingkungan Pemkot Makassar.
  2. Menyediakan dokumen Arsitektur SPBE Kota Makassar.
  3. Menyusun SK Wali Kota terkait manejemen dari domain SPBE di antaranya tersusunnya manajemen pembangunan aplikasi, manajemen audit TIK, manajemen data, manajemen data center, dsb.
  4. Terbangunnya platform evaluasi dan monitoring SPBE Kota Makassar.
  5. Termasuk kunjungan ke Kemanpan RB, kolaborasi berbagai stakeholder untuk pendampingan SPBE dalam hal ini USAID ERAT.

“selanjutnya, semoga kedepannya bisa diselesaikan, yakni integrasi data secara otomatisasi, memang pekerjaan butuh perhatian dan keseriusan, implementasi SPLP sudah dapat dijalankan dengan diterbitkannya surat edaran walikota agar seluruh SKPD yang telah memiliki aplikasi online dan basis data untuk menyiapkan API agar kemudahan penyajian data analitiknya dalam satu dashboard mudah di wujudkan,” tambahnya lagi.

Ia menuturkan, fundamental infrastruktur smart city yang telah terbangun kedepannya dapat betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
Sebagai Kabid Angkutan yang baru di Dishub Makassar, Dr Jusman menyampaikan harapannya agar kerjasama terus terbangun bersama Diskominfo, seperti kolaborasi pelaksanaan manajemen traffic di Kota Makassar, khususnya teknologi CCTV yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko macet saat ini.

“Terus banyak hal yang sebenarnya kelihatannya harus dikerjasamakan antara Diskominfo dengan Dishub, terutama pemanfaatan CCTV untuk mendukung manajemen traffic, pemantaun secara periodisasi moda transportasi di Kota Makassar dan untuk memahami tingkat kejenuhan lalu lintas di beberapa jalan rawan kemacetan,” harapnya

“Sebelumnya, saya fokus murni teknologi informasi untuk government. Nah mungkin nantinya akan fokus masalah yang di hadapi masyarakat, artinya pengembangan tekonologi berfokus ke human centric, apa yang dibutuhkan masyarakat itu yang kita inisiasi teknologinya terus ke depan,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + 19 =

Scroll to top